Refleksi Keteladanan Yesus dalam Pendidikan


Hari ini, 7 April 2023 umat Kristiani sedang memperingati wafatnya Isa Almasih. Suatu peristiwa kenaikan Isa Almasih atau lebih dikenal dengan kenaikan Yesus menuju surga. Sebuah peristiwa yang selalu diperingati oleh umat Kristiani yaitu 40 hari setelah paskah. Peristiwa yang sangat penting karena bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual tentang pelayanan Tuhan Yesus kepada umatnya. Dari sebuah kelahiran sebagai manusia di hari natal, mengalami perjalanan spiritual, mengalami penderitaan, penyaliban dan kematian. Pada hari ketiga setelah kematian mengalami kebangkitan (paskah), setelah itu naik ke Surga menyelesaikan misinya di bumi memberitakan injil (sebuah ajaran) sebagai penuntun hidup manusia agar menjadi manusia yang berkualitas dengan penuh kasih. Sebuah perjalanan spiritual yang panjang dengan penuh keikhlasan.


Dari peristiwa penting tersebut ada makna yang paling mendalam dari perjalanan spiritual Yesus yang patut menjadi teladan bagi saya selaku pendidik yaitu sebuah perjuangan dalam bentuk pelayanan tanpa batas. Surga sebagai pengejawantahan dari simbol kebahagiaan, merupakan hasil dari proses perjuangan tersebut. Yesus bagi saya adalah seorang guru besar yang memberikan pelayanan dengan kasih tanpa batas. Melayani menjadi kata kuncinya, dan ini justru menjadi bahan renungan, bahan pertanyaan pada diri sendiri sebagai pendidik, sudahkah kita memberikan pelayanan bagi anak-anak didik kita? Apabila kita mampu mengambil hikmah dari kisah tersebut maka dapat menjadikan motivasi bagi diri kita untuk terus melakukan pelayanan yang terbaik untuk mencapai kebahagiaan. 

Pelayanan kita sebagai guru adalah penuntun, pembimbing bagi anak-anak didik kita. Ketika mendidik dengan hati penuh kasih maka yang akan diperoleh tidak hanya kepintaran pada anak didik kita, namun kehalusan rasa, jiwa yang penuh empati yang akan menyertai anak didik kita. Seperti halnya Yesus dengan penuh keiklasan memberikan pelayanan bagi umat manusia, menjadi guru dengan ajarannya yang adi luhur untuk membebaskan penderitaan manusia. Yesus dengan ajarannya menjadi lentera yang memberikan cahaya kebatinan yang luar biasa. Dalam perjalanan spiritualnya, Yesus juga mengalami hambatan dan penderitaan. Banyak perlawanan, penolakan dan perlawanan. Namun rintangan-rintangan dapat dihadapi dengan welas asih-Nya. Dari kisah-kisah tersebut dapat dijadikan bahan introspeksi diri, sudahkah kita sebagai pendidik menerapkannya sebagai penuntun, lentera bagi anak-anak kita dengan cahaya welas asih? Selamat hari kenaikan Yesus Kristus ke surga bagi sahabat pembaca Kristiani. Semoga damai sejahtera menyertai kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JIKA MAU MENGAJAR JANGAN PERNAH BERHENTI BELAJAR

Pemimpin Pembelajar dalam Pengelolaan Sumber Daya (Koneksi Antarmateri)

Memahami pernyataan FIFA