Peran Perempuan dalam Ajaran Catur Asrama Hindu
Om Swastyastu. Om Awighnam Astu Namo Sidham. Om Anobadrah Krtavoyantu Visvatah. Semoga Pikiran Yang Baik Datang dari Segala Penjuru
Umat Hindu Sedharma. Setiap
keluarga yang tidak menghormati kaum perempuan, niscaya keluarga itu akan
hancur lebur berantakan. Rumah di mana perempuannya tidak dihormati sewajarnya,
keluarga itu akan hancur seluruhnya. Oleh karena itu orang yang ingin sejahtera,
harus selalu menghormati perempuan. Kitab suci mewajibkan semua orang
menghormati perempuan, terutama ibu dalam keluarga.
Tidak ada perbedaan laki-laki
dengan perempuan. Manu Smerti mengumpamakan perempuan seperti bumi/ pertiwi/
tanah dan laki-laki adalah benih atau bibit, antara bumi dan bibit mempunyai
kedudukan dan peran yang sama dalam menciptakan kehidupan. Gambaran tentang
peran perempuan, menjadi tolak ukur kebahagiaan dalam keluarga, masyarakat, dan
bangsa. Tanggung jawab perempuan menjadi sangat tinggi dalam memegang teguh
moral dan ahklak masyarakat. Perempuan memegang peranan sentral dalam kehidupan
dan kebahagiaan masyarakat dan negara khususnya dalam keluarga.
Dalam kitab Canakya Nitisastra,
sloka 9 menyatakan sebagai berikut: Vittena
rakṣyate dharmo. Vidyā yogena rakṣyate. Mṛdunā rakṣyate bhūpaḥ. Sat-striyā
rakṣyate gṛham (Agama dipelihara dengan harta, ilmu pengetahuan Veda
dipelihara dengan mempraktekan Yama, Nyama dan lain-lain cabang yoga. Raja
dipelihara dengan kata-kata menyenangkan, rumah tangga dipelihara oleh istri
yang utama).
Dalam Yajur Veda XIV.22
dijelaskan, “yantri rad yantri asi
yamani dhruva-asi-dharitri” (Wanita adalah pengawas keluarga. Dia
cemerlang. Dia mengatur yang lain-lain dan dia sendiri menjalankan aturan-aturan.
Dia adalah modal (aset) keluarga. Dia menopang keluarga).
Pada kitab Manawa Dharma Sastra
III.55 juga menguraikan standar peraturan keluarga yang mengharuskan
menghormati kaum perempuan, dengan menyatakan “Pittrbhir
bhratrbhis, caitah patibhir devaraistatha; Pujya bhusayita vyasca, bahu
kalyanmipsubhih”. Yaitu, wanita harus dihormati dan disayangi oleh
ayah-ayahnya, kakak-kakaknya, suami dan ipar-iparnya yang menghendaki
kesejahteraan sendiri.
Wanita dalam Persepektif Agama
Hindu, mempunyai berbagai peranan yang dilakukan oleh wanita, antara lain: 1)
Wanita dalam rumah tangga; 2) Wanita di masyarakat dengan berbagai peranan yang
dapat dilakukan, antara lain sebagai pelaksana upacara-upacara keagamaan,
sebagai penari, sastrawan, wanita karir, dan lain-lain; 3) Wanita sebagai ibu
fondasi negara; dan 4) Wanita sebagai ibu rumah tangga.
Lebih jauh peranan perempuan
antara lain: 1) Peranan wanita sebagai istri, pendamping suami; 2) Peranan
wanita sebagai ibu, pendidik, dan pengasuh anak; 3) Peranan wanita dalam
pelaksanaan agama, utamanya penyelengaraan upacara-upacara keagamaan; 4)
Peranan wanita dalam kehidupan masyarakat, sebagai penumbuh kembangan
nilai-nilai yang baik dalam keluarga dan masyarakat; dan 5) Peranan wanita
dalam pembangunan yang menyoroti peran wanita dewasa ini, aktif sebagai ibu
rumah tangga maupun sebagai wanita karir.
Banyak tokoh dunia berhasil dalam
karir kepemimpinannya karena perempuan berada di belakangnya yang mampu
memberikan inspirasi maupun spirit. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat
memberikan penghargaan yang besar kepada perempuan. Masyarakat melakukan
pemujaan kepada Dewi yang dapat membantu kehidupan manusia di dunia ini,
seperti Dewi Sri, Dewi Saraswati, dan Dewi Uma Parvati. Kedudukan wanita dalam
agama Hindu sungguh terhormat. Wanita merupakan benteng terakhir moralitas.
Apabila moralitas wanita merosot, akan merosot pula moral keturunannya.
Dalam Veda disebutkan bahwa Tuhan
bersabda “Wanita aku turunkan untuk menjadi ibu dan laki-laki aku turunkan
untuk menjadi Bapak”. Dengan demikian, maka wanita memiliki kedudukan sebagai
ibu sebagai sebuah kedudukan yang terhormat karena hal itu mengalir dengan
sendirinya sesuai kecenderungan sifat-sifat alam dan orang-orang suci.
Semoga Umat Sedharma selalu dalam
lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Om Santih, Santih, Santih, Om
Disadur dari https://kemenag.go.id/hindu/peran-perempuan-dalam-ajaran-catur-asrama-hindu-31b4h3
Komentar
Posting Komentar