Memahami pernyataan FIFA


FIFA sudah mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023. Ada 3 paragraphs dalam pernyataan resmi FIFA yang kemudian menimbulkan interpretasi dari kenapa FIFA mengambil langkah itu. Bahkan ada yang mengambil kesimpulan bahwa pencabutan status tuan rumah Indonesia diakibatkan karena tragedi Kanjuruhan di bulan Oktober 2022 lalu. 


Tapi, apa sebenarnya alasan FIFA? Sebenarnya, alasannya bisa terbaca di formulasi kalimat-kalimat dalam surat pernyataan FIFA. 


FIFA menggunakan narasi “..current circumstances,…”. Artinya, situasi sekarang. Ini alasannya. Apa itu situasi sekarang? Jelas ada pencabutan jaminan (government guarantee) dari Gubernur Bali lewat surat penolakannya. Ada penolakan oleh partai politik yang berada di DPR. Ada penolakan oleh Gubernur Jawa Tengah di mana salah satu stadion yang akan dijadikan lokasi pertandingan berada di wilayah pemerintahan propinsinya. 


Semua circumstances di atas adalah current circumstances yang menunjukkan bahwa politik dan sepak bola sudah dicampuradukkan. Ini adalah current circumstances yang menjadi alasan kenapa Indonesia di-remove. 


Bagaimana dengan tragedi Kanjuruhan? Tragedi Kanjuruhan bukan menjadi alasan kenapa FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia. Kenapa? Karena bukan masuk dalam kategori “current circumstances”. 


Tragedi Kanjuruhan, di mata FIFA, adalah komitmen yang harus diselesaikan oleh FIFA bersama PSSI, terpisah dari status Indonesia sebagai tuan rumah U-20. Hal ini terlihat dalam narasi “…despite this decision, it (FIFA) remains committed to…”. 


Jadi, ini bukan soal keamanan atau ketidak percayaan FIFA akan kemampuan komunitas intelijen Indonesia dan aparat penegak hukum Indonesia untuk mengamankan dan menjamin keamanan penyelenggaraan, dan keamanan peserta piala dunia U-20. Pencabutan status tuan rumah Indonesia adalah murni soal intervensi politik dalam sepak bola. Bukan yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Aset dengan Metode Bagja (Sebuah Refleksi Diri)

Pemimpin Pembelajar dalam Pengelolaan Sumber Daya (Koneksi Antarmateri)

Pengembangan Pola Pikir Berbasis Aset pada Pengurus OSIS SMPN 4 Abang (Implementasi Berpikir Berbasis Aset Sejak Dini)