Kisah Tempayan Retak Sebuah Cerita Inspiratif Kehidupan
Kisah dari Cina ini mungkin dapat menjadi sebuah stimulus bahwa kita jangan terpaku pada yang kurang, sehingga kita tidak bisa menghargai diri sendiri. Namun jangan juga terlalu bangga akan pencapaian kita sehingga kita lupa untuk terus meningkatkan kualitas diri. Kisah inspiratif ini pada tanggal 30 Maret 2023 menjadi bahan pembelajaran Teks Cerita Inspiratif di Kelas 9B saat kegiatan supervisi pembelajaran yang dilakukan oleh Bapak I Gede Sarya,M.Pd.
Seorang ibu di Cina yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan yang
digunakan untuk mencari air yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang
bambu. Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela
dan selalu memuat air hingga penuh.
Setibanya
di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang
retak tinggal 1/2. Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu
itu membawa pulang air hanya 1 1/2 tempayan.
Tentunya si
tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak
merasa malu akan kekurangannya, dan cukup sedih, sebab hanya bisa memenuhi 1/2
dari kewajibannya.
Setelah 2
tahun berlalu, yang dianggapnya sebagai kegagalannya akhirnya tempayan retak
itu berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai.
"Aku malu, sebab airku selalu bocor melalui bagian tubuhku yang
retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu."
Si ibu itu
tersenyum.
"Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang selalu kau
lalui namun tidak ada di jalur yang satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi
aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari dalam perjalanan pulang
tanpa disadari kau menyirami benih-benih itu. Selama 2 tahun aku bisa memetik
bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Dan aku jual sebagai tambahan
penghasilan, kalau kau tidak seperti itu, maka rumahku tidak akan seindah
ini, tanpa keindahan bunga-bunga dari jalurmu."
Jadi dengan kisah di atas mengajarkan bahwa kita semua mempunyai kekurangan masing-masing tentunya namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menyenangkan dan memuaskan.
Komentar
Posting Komentar